Jakarta, NewsPillars – Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara yang bercorak hindu pada abad ke-12 tahun 1042-1222 M. Sesuai namanya, kerajaan ini terletak di sekitar Kota Kediri Sekarang yang dulunya berpusat pada kota bernama Daha.

Berikut adalah ulasannya mengenai awal berdirinya, masa kejayaan, dan kehancuran dari sejarah panjang kerajaan ini.

Awal Berdirinya Kerajaan Kediri

Lahirnya Kerajaan Kediri bermula dari Raja Airlangga, seorang yang berkuasa di Kerajaan Medang Kamulan. Di tengah masa kejayaannya, beliau memindahkan kekuasaannya ke wilayah Kahuripan dengan nama Panjalu dan berpusat di kota Daha.

Seperti terlansir dari laman internet Pemkot Kediri (15/7/2020) yang mengacu pada kitab kuno Negarakertagama. Kemudian dalam kisahnya, dia memiliki dua orang putra yang saling merebutkan kekuasaannya yaitu Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan.

Untuk menghindari pertumpahan darah antara kedua anaknya yang saling berebut kekuasaan, Sang Raja Airlangga membagi kekuasaannya menjadi dua bagian wilayah barat yaitu Kerajaan Jenggala dan Timur yaitu Kediri.

Walaupun sudah terbagi kekuasaan, keduanya terus berperang karena merasa berhak atas seluruh kekuasaan Airlangga.

Singkat cerita, peperangan tersebut dimenangkan oleh Kerajaan Panjalu yang sekarang dikenal dengan nama Kerajaan Kediri. Raja pertama dari kerajaan tersebut pun adalah anak dari Raja Airlangga yaitu Sri Samarawijaya.

Masa Kejayaan Kerajaan Kediri

Sebelum membahas lebih jauh mengenai masa kejayaan Kerajaan Kediri, berikut adalah raja Kerajaan pada beserta masa pemerintahannya:

1.Sri Samarawijaya (1042-1051 M)
2.Sri Jitendrakara (1051-1112 M)
3.Sri Bameswara (1112-1135 M)
4.Jayabaya (1135-1159 M)
5.Sri Sarweswara (1159-1169 M)
6.Sri Aryeswara (1169-1180 M)
7.Sri Gandra (1180-1182 M)
8.Kameswara (1182-1194 M)
9.Kertajaya (1194-1222 M)

Adapun masa kejayaan Kerajaan Kediri yang paling terkenal adalah masa pemerintahan Raja Jayabaya yaitu pada (1135-1159 M). Beliau juga dikenal dengan salah satu raja besar di tanah jawa.

Pada masa kepemimpinannya, Kerajaan Panjalu berhasil mengambil kekuasaan Airlangga seluruhnya dengan mengalahkan kerajaan Jenggala dan menyatukan Kediri.

Kerajaan yang dipimpinnya juga sangat makmur, bahkan kekuasaan kerajaannya meluas hingga seluruh Pulau Jawa, sebagian Sumatra, Kalimantan, dan Kerajaan Ternate.

Garis keturunan Jayabaya juga menjadi pemimpin-pemimpin besar pada kerajaan setelahnya seperti Majapahit hingga Mataram Islam. Uniknya, Raja Jayabaya juga terkenal akan ramalan-ramalannya yang terbukti di era modern saat ini.

Masa Kehancuran Kerajaan Kediri

Setelah melewati masa kejayaan dan beberapa pemimpin, kerajaan ini tiba di masa kehancurannya. Raja terakhir dari kerajaan ini adalah Sri Kertajaya atau Sri Maharaja Kertajaya yang berkuasa dari 1194 M hingga penghujung masa kerajaan yaitu 1222 M.

Faktor utama hancurnya kerajaan ini adalah serangan dari Kerajaan Tumapel dan Singasari. Kondisi pada akhir kestabilan pemerintahan Sri Kertajaya yang menurun juga menjadi salah satu penyebab goyahnya kerajaan ini.

Kondisi ini didorong juga salah satunya oleh pengurangan hak-hak kaum Brahmana oleh raja. Pengurangan hak tersebut dimaksudkan karena sang raja ingin disembah sebagai dewa, lalu kaum Brahmana tidak terima dan lari meminta bantuan pada Ken Arok yang mana merupakan pemimpin Kerajaan Tumapel.

Setelah penyerangan yang dilakukan oleh Ken Arok, Kerajaan mengalami kekalahan dan rajanya Sri Kertajaya lari entah kemana. Berakhirnya pertempuran tersebut juga mengakhiri sejarah panjang Kerajaan Kediri di Nusantara.

Sepeninggal Kerajaan Kediri

Kerajaan ini memiliki peranan penting dalam sejarah, sastra, seni, dan budaya yang ada di Jawa. Peninggalannya banyak berupa prasasti, candi, arca, dan karya sastra. Berikut adalah peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri.

Prasasti

Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri berikut ini berisi tentang pemberian tanah dari raja saat itu ke pendeta Buddha. Berikut adalah prasastinya:

  • Prasasti Sirah Keting (1104 M)
  • Prasasti Wurare (1127 M)
  • Prasasti Hantang (1144 M)
  • Prasasti Kamalagyan (1181 M)
  • Prasasti Pucangan (1194 M)

Arca dan Candi

Arca dan Candi merupakan simbol majunya kesenian dan kebudayaan masyarakat Kerajaan Kediri saat itu. Adapun makna dari relief yang ada di candi yang ada yaitu berkisah tentang Buddha, kisah Ramayana, atau Bharatayuddha.

Berikut adalah arca dan candi peninggalan Kerajaan Kediri:

  • Arca Dwarapala, merupakan arca penjaga pintu yang berwujud raksasa. Arca ini ditemukan di beberapa candi, seperti Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Penataran.
  • Arca Ganesha, merupakan arca dewa dengan kepala gajah. Arca ini ditemukan di beberapa candi, seperti Candi Jago dan Candi Penataran.
  • Arca Nandiswara dan Mahakala, merupakan arca dewa dengan wajah menyeramkan. Arca ini ditemukan di beberapa candi, seperti Candi Jago dan Candi Penataran.

Itu dia ulasan mengenai sejarah dari Kerajaan Kediri mulai dari masa kelahiran, kejayaan, hingga kehancurannya.

Sumber Artikel: detik.com

By XO XO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *