Jakarta, NewsPillars – Saat ini, semakin banyak orang di dunia hidup dengan demensia. Jumlah lansia yang hidup dengan gangguan ingatan, pemikiran, atau kemampuan mengambil keputusan, akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Namun, demensia bukanlah hal normal dari penuaan yang tidak bisa anda hindari. Para ilmuwan mengatakan bahwa cara kita menjalani hidup memiliki dampak besar pada kesehatan kognitif seiring bertambahnya usia.
Faktanya, sebuah penelitian pada bulan Februari 2024 yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Neurology menegaskan bahwa lima kebiasaan utama sehari-hari dapat mengurangi risiko demensia pada diri kita.
Studi ini mengamati data dari Rush Memory and Aging Project, sebuah studi patologi klinis longitudinal yang dilakukan dari tahun 1997 hingga 2022.
Dengan menggunakan hasil otopsi dari 754 orang yang meninggal, bersama dengan informasi tentang kebiasaan gaya hidup mereka sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa ada hal-hal yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan kesehatan kognitif yang lebih baik.
Jangan Merokok
Kita tentu sudah mengetahui bahwa merokok menyebabkan kanker, namun hanya sedikit orang yang menyadari bahwa merokok juga terkait dengan demensia.
“Merokok juga terkait dengan kerusakan pada lapisan luar otak, yang terkenal dengan nama korteks. Bagian otak ini menjadi lebih tipis seiring bertambahnya usia. Para peneliti berpendapat bahwa merokok dapat mempercepat proses ini dan dapat menyebabkan penurunan kemampuan berpikir dan proses mengolah informasi,”catat mereka.
Merokok juga mempengaruhi jantung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko demensia. Organisasi tersebut mencatat bahwa merokok dapat menebalkan dinding arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan demensia vaskular.
Lakukan Olahraga Sesuai yang Disarankan
Studi JAMA Neurology juga menemukan bahwa melakukan aktivitas yang bisa tersarankan—setidaknya 150 menit olahraga sedang hingga berat per minggu— juga membantu mengurangi risiko demensia.
“Olahraga membantu memperkuat dan menjaga otak seperti halnya otot dan tulang. Hal ini terutama penting untuk pusat memori di otak seperti hipokampus,”David Merrill, MD, PhD, psikiater geriatri dan direktur The Pusat Kesehatan Otak Pasifik Pacific Neuroscience Institute.
Batasi Asupan Alkohol
Penelitian selanjutnya menemukan bahwa membatasi asupan alkohol pada jumlah yang tersarankan juga dapat menurunkan risiko demensia.
“Alkohol mengganggu jalur komunikasi otak dan dapat mempengaruhi cara kerja otak,”jelas Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme. Para ahli menjelaskan bahwa meminum alkohol dapat memengaruhi fungsi penting otak, termasuk keseimbangan, memori, ucapan, dan penilaian.
“Minum alkohol dalam jumlah banyak dalam jangka panjang menyebabkan perubahan pada neuron, seperti pengecilan ukurannya,”tulis mereka.
Jaga Otak Tetap Aktif
Tetap terlibat secara mental seiring bertambahnya usia juga dapat membantu mencegah demensia, menurut penelitian tersebut.
“Seberapa efisien otak dalam belajar atau beradaptasi dapat berdampak signifikan terhadap cara kita merespons perubahan di lingkungan atau cedera sepanjang hidup,”lanjutnya, sambil menekankan bahwa hal ini terkenal sebagai neuroplastisitas.
Membaca buku, memainkan permainan yang menantang, atau mempelajari bahasa baru dapat membantu mencegah penurunan kognitif.
Ikuti Diet MIND atau yang Serupa
Terakhir, cara kita makan juga dapat berdampak besar pada risiko demensia seiring bertambahnya usia. Studi menetapkan bahwa dengan mengikuti diet MIND atau pola makan serupa, kita dapat mengurangi risiko penurunan kognitif.
Sebagai variasi dari diet Mediterania yang secara khusus ditujukan untuk kesehatan otak, diet MIND berpusat pada buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, lemak sehat, dan protein tanpa lemak termasuk kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Diet ini juga membatasi asupan tambahan makanan manis, natrium, dan lemak jenuh, yang semuanya terbukti berbahaya bagi kesehatan jantung dan otak kita.
Sumber Artikel: kompas.com