Jakarta, NewsPillars – Makanan fermentasi memang di kenal baik untuk kesehatan. Namun, ada juga yang buruk. Seorang dokter pun memperingati mana fermentasi yang baik dan buruk.
Makanan yang di proses dengan cara di fermentasi di kenal menyehatkan.

Fermentasi sendiri merupakan proses melibatkan penguraian gula oleh bakteri ragi. Fungsinya untuk meningkatkan keawetan makanan dan memperbanyak jumlah bakteri baik di usus.

Makanan fermentasi mungkin tak menjadi pilihan utama banyak orang. Padahal, ini bagus untuk kesehatan karena proses fermentasi itu yang menghasilkan probiotik untuk membantu pencernaan.

Meskipun begitu, rupanya tidak semua fermentasi baik. Beberapa makanan fermentasi ternyata di anggap buruk oleh dokter.

Ahli gastroenterologi Will Bulsiewicz mengungkap dua pilihan makanan fermentasi mana yang baik dan mana yang harus di hindari.

Lantas, apa saja jenis fermentasi terbaik dan terburuk menurut dokter? Berikut penjelasannya, seperti di lansir dari nyopost.com.

Makanan Fermentasi Terbaik

Dokter Will mengungkap, “Ketika membicarakan makanan fermentasi, saya akan menempatkan fermentasi dari tumbuhan di urutan paling atas, seperti kimchi atau sauerkraut.”

Kimchi di buat dengan cara mengasinkan dan memfermentasikan sayuran, biasanya kubis dan lobak. Kemudian di tambah dengan bumbu bawang putih, bawang merah, dan saus ikan.

Sedangkan saurkreaut di buat dengan memfermentasikan kubis parut. Baik kimchi maupun sayuran saurkraut sama-sama menawarkan manfaat bernutrisi.

Kol yang menjadi bahan utama dalam kimchi dan suaerkraut, semuanya di kemas dengan antioksidan dan vitamin C. Dengan kandungan tersebut, makanan ini pun dianggap sebagai makanan super.

Proses fermentasi yang mengubah kubis mentah menjadi kimchi dan sauerkraut menciptakan probiotik yang mendukung mikrobioma usus, di mana hal ini merupakan kunci respon dari sistem imunitas tubuh.

Kimchi juga memiliki manfaat baik untuk kesehatan pencernaan.

Sebuah studi yang diunggah bulan Januari di BMJ Open menemukan hidangan tradisional Korea yang di fermentasi ini dapat membantu mengurangi lemak di area perut, dan berpotensi mengurangi risiko diabetes tipe-2.

Selain itu, makanan super yang di fermentasi juga di kenal dapat menyembuhkan mabuk.

Ahli gizi Claire Sorlie bahkan merekomendasikan orang-orang untuk mendapat asupan nutrisi dari fermentasi ini daripada membeli suplemen probiotik mahal.

Makanan Fermentasi Buruk

Kombucha seringkali di sarankan untuk dikonsumsi. Namun, minuman fermentasi ini sebenarnya tidak sebagus itu. Kombucha di buat dengan bakteri Scoby yang di tempatkan di dalam stoples berisi teh manis. Selama fermentasi, kultur induk melahap gula, menghasilkan asam laktat dan asetat.

Kombucha telah lama menjadi minuman fermentasi yang di gemari. Dikenal punya manfaat untuk meningkatkan kekebalan dan energi, meningkatkan kesehatan hati dan mengurangi peradangan usus.

Terlepas dari kepopuleran dan manfaatnya, dokter Will memeringati banyak orang untuk berhati-hati.

Menurutnya, kombucha pada dasarnya adalah teh manis berubah menjadi gula, yang sebagian besar dikonsumsi oleh bakteri sebagai bagian dari fermentasi. Namun, masih ada sedikit gula tersisa.

Dengan hal ini, dokter itu lebih menyarankan orang-orang membuat kombucha yang difermentasi sendiri di rumah, agar bisa mengontrol kandungan gulanya.

Sumber Artikel: detik.com

By XO XO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *